Secara mendasar, sebenarnya sumber kehidupan manusia itu adalah hatinya. Ketika kita bersedih, maka itu akan berdampak pada kegiatan kita sehari-hari. Begitu pula jika sebaliknya, apabila kita bergembira, maka sepertinya segala sesuatu dapat kita lakukan dengan penuh semangat. Penampilan kita, perkataan kita dan tindakan kita secara langsung atau tidak langsung juga dipengaruhi oleh kondisi hati kita sendiri.
Alkitab juga menegaskan bahwa hati yang gembira adalah obat. Ini tentu bukan sekedar untuk menyenangkan hati orang percaya, sehingga ia merasa tak perlu lagi ada obat, dokter, atau memelihara kesehatannya. Alasannya jika hati kita diliputi hati yang gembira kita bisa sembuh dan tidak terkena sakit.
Konteks pemahamannya tentu tidaklah sesederhana itu. Kegembiraan hati yang bisa menjadi obat, lebih mengarah pada semangat hidup. Sebab, karakter orang yang selalu bergembira di dalam Kristus, tentunya akan menyiratkan kasih dan kuasa Kristus dalam hidupnya. Jika kasih dan kuasa itu ada dalam kehidupan orang percaya, maka Tuhan sendirilah yang akan bertindak dalam segala sesuatunya di kehidupan kita. Dan itu akan terpancar aliran-aliran air hidup dari dalamnya.
Secara sederhana hal ini bisa digambarkan, bahwa kegembiraan hati dalam iman dan percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, memiliki potensi kasih dan kuasa Allah yang dahsyat. Dengan demikian, bukan hanya penyakit secara fisik saja yang akan terangkat, tapi segala penderitaan dan kutuk yang melingkupi hidup kita.
Berarti, secara manusiawi kita harus tetap memelihara kegembiraan tersebut sebab kita sebagai manusia sangat mudah kecewa dan putus asa. Kegembiraan akan menghasilkan semangat yang dahsyat, sehingga segala sesuatu pekerjaan atau tindakan akan memberikan hasil yang gemilang. Tetapi, bila setiap hari kita selalu bersedih, tidak bersemangat dan selalu mengeluh hal itu akan membuat kita tidak bersemangat dalam menjalani kehidupan ini. Bagaimana kita bisa bergerak dengan benar, jika kehidupan ini masih digelayuti keraguan, ketakutan, dan ketidakpastian?
Saya ada beberapa tips agar hati kita bisa selalu bergembira sepanjang hari semoga berguna yah:
1. Setelah bangun pagi mulailah dengan berdoa dan bersyukur pada Tuhan sebab ia telah memberi hari dan hidup yang baru pada kita.
2. Bacalah pula Firman Tuhan dan mintalah dan tanamkan tekat yang kuat agar hari itu kita bisa melakukan, segala sesuatu dengan dasar kasih Kristus.
3. Kemudian usahakanlah agar ada kegembiraan, misalnya dengan menyetel musik yang bernada gembira. Dan
4. Jauhkan dan singkirkanlah persoalan yang berat
Thursday, November 15, 2007
JAWABAN DOA
Siapapun orangnya pasti akan merasa kecewa ketika doanya belum juga dijawab oleh Tuhan. Meski begitu, Allah tetap memiliki alasan dan jawaban yang tepat atas doa-doa kita. Setidaknya ada empat jenis jawaban yang Allah akan berikan pada kita, yaitu:
1. Ketika Allah berkata, “Tidak”
Mungkin permohonan doa kita tidak benar. Tidak mungkin Allah mengabulkan doa kita jika kita menginginkan kehancuran musuh kita atau pun agar orang yang kita benci tersebut mendapat celaka. Ini karena musuh-musuh yang ada sekarang bukanlah untuk kita “bunuh”, namun biarlah mereka ada agar kita bisa membuktikan penerapan kasih dan kesabaran yang diajarkan Bapa kita.
2. Ketika Allah berkata, “Luruskan”
Allah tentu tidak mengabulkan doa yang berkedok. Kita terus menerus berdoa meminta rumah yang baru dengan dalih untuk tempat pesekutuan namun sebenarnya untuk kepentingan pribadi dan kesombongan semata. Dengan kata lain, Allah ingin doa kita murni tanpa kebohongan.
3. Ketika Allah berkata, “Perlahankan!”
Tidak mungkin Allah memberikan pada kita satu pabrik besar dengan ratusan karyawan apabila saat ini kita belum mampu menangani kesulitan-kesulitan kecil. Tunggulah waktu yang tepat dari Allah, itu jawabannya.
4. Ketika Allah berkata, “Silahkan!”
Orang yang dapat dipercaya dan diandalkan akan memperoleh apa yang ia mohon pada Allah. Jenis orang seperti ini tidak butuh waktu lama sebab Allah berkata, “silahkan!” jadi siapapun anda, jangan pernah bersungut-sungut apabila dalam doa kita ditolak, disuruh menunggu atau diharuskan untuk berkata jujur dulu. Mari terlebih dulu kita berkaca pada diri kita sendiri, apakah doa kita memang doa yang didasari motivasi yang benar. Sebab Allah akan menjawab doa orang yang benar-benar hidup berkenan padaNya siapapun anda!.
1. Ketika Allah berkata, “Tidak”
Mungkin permohonan doa kita tidak benar. Tidak mungkin Allah mengabulkan doa kita jika kita menginginkan kehancuran musuh kita atau pun agar orang yang kita benci tersebut mendapat celaka. Ini karena musuh-musuh yang ada sekarang bukanlah untuk kita “bunuh”, namun biarlah mereka ada agar kita bisa membuktikan penerapan kasih dan kesabaran yang diajarkan Bapa kita.
2. Ketika Allah berkata, “Luruskan”
Allah tentu tidak mengabulkan doa yang berkedok. Kita terus menerus berdoa meminta rumah yang baru dengan dalih untuk tempat pesekutuan namun sebenarnya untuk kepentingan pribadi dan kesombongan semata. Dengan kata lain, Allah ingin doa kita murni tanpa kebohongan.
3. Ketika Allah berkata, “Perlahankan!”
Tidak mungkin Allah memberikan pada kita satu pabrik besar dengan ratusan karyawan apabila saat ini kita belum mampu menangani kesulitan-kesulitan kecil. Tunggulah waktu yang tepat dari Allah, itu jawabannya.
4. Ketika Allah berkata, “Silahkan!”
Orang yang dapat dipercaya dan diandalkan akan memperoleh apa yang ia mohon pada Allah. Jenis orang seperti ini tidak butuh waktu lama sebab Allah berkata, “silahkan!” jadi siapapun anda, jangan pernah bersungut-sungut apabila dalam doa kita ditolak, disuruh menunggu atau diharuskan untuk berkata jujur dulu. Mari terlebih dulu kita berkaca pada diri kita sendiri, apakah doa kita memang doa yang didasari motivasi yang benar. Sebab Allah akan menjawab doa orang yang benar-benar hidup berkenan padaNya siapapun anda!.
Subscribe to:
Comments (Atom)
